Maka Nabi Isa lalu berdakwah. Nabi Isa mengajarkan untuk menyembah Allah. Hanya Allah yang bisa mendengar dan mengabulkan doa-doa manusia. Tutur katanya yang halu membuat penduduk mulai tertarik dengan dakwah beliau. Sedikit demi sedikit, masyarakat mau mengikuti dakwah Nabi Isa. Ke manapun perginya, banyak orang yang mengikutinya karena ingin mendengarkan dakwahnya. Apalagi beliau juga dianugerahi beberapa mukjizat dari Allah.
Misalnya, pada waktu itu banyak penduduk yang terkena kusta. Penyakit kulit ini dianggap sebagai kutukan, dan penderitanya akan dikucilkan di gua-gua. Suatu hari, ada seorang penderita kusta yang menghampiri Nabi Isa. Dia datang menghampiri Nabi Isa yang sedang berdakwah. Kedatangannya membuat orang-orang yang sedang mendengarkan dakwah Nabi Isa merasa jijik dan menyingkir. Kepada Nabi Isa, orang itu meminta agar disembuhkan dari penyakitnya.
“Wahai Isa, sembuhkanlah aku!” katanya.
Nabi Isa pun mengulurkan tangannya dan menyentuh kulit orang itu. Seketika, penyakit kustanya sembuh. Orang-orang yang melihat keajaiban ini, merasa sangat takjub. Maka, berbondong-bondonglah penderita kusta menemui Nabi Isa untuk disembuhkan.
Di lain hari, datanglah beberapa orang dengan mengusung seorang laki-laki yang lumpuh tangan dan kakinya. Ia juga meminta untuk disembuhkan. Nabi Isa lalu menyentuhnya. Atas perkenan Allah, laki-laki itu sembuh dari lumpuhnya. Ia bisa berdiri, dan langsung berlari keluar, mengabarkan kesembuhannya pada orang-orang.
Tentus aja, hal ini amat meresahkan para pendeta Yahudi. Mereka khawatir dakwah Nabi Isa akan menghilangkan pengaruh dan kewibawaan mereka. Padahal selama ini, mereka mendapat keuntungan materi dari para penduduk yang meminta pengampunan dosa. Kini pengaruh mereka telah menurun. Tak banyak lagi penduduk yang meminta pengampunan dosa. Para pendeta itu pun bersepakat untuk mengusir Nabi Isa,bahkan kalau perlu membunuhnya.
Nabi Isa memiliki beberapa pengikut setia. Mereka disebut kaum Hawari, yaitu orang yang telah beriman dan berserah diri kepada Allah dan rasul-Nya. Suatu saat, kaum Hawari ini meminta kepada Nabi Isa agar menurunkan makanan dari langit. Mereka berkata, “Wahai Isa putra Maryam, berkenankan Allah menurunkan hidangan dari langit untuk kami?”
Nabi Isa menjawab, “Bertakwalah kepada Allah, jika kalian benar-benar orang yang beriman.”
“Kami meminta hidangan itu agar hati kami menjadi tenteram dan yakin bahwa engkau selama ini benar, sedangkan kami menjadi saksi atas semua perkataanmu.” Jawab mereka.
Nabi Isa pun berdoa, “Ya Allah, turunkanlah hidangan dari langit agar menjadi bukti bagi mereka, dan berilah kami rezki.”
Lalu Allah berfirman, “Sesungguhnya, Aku akan menurunkan hidangan kepadamu. Tapi barangsiapa yang kafir setelah memakan hidangan tersebut, maka ia akan mendapat peringatan-Ku.”
Dikisahkan, diantara salah seorang pengikut Nabi Isa ada yang berkhianat. Ketika musuh-musuh Nabi Isa hendak mengejar dan membunuh beliau, dia memberitahukan tempat persembunyian Nabi Isa kepada pasukan musuh. Namun atas pertolongan Allah, Nabi Isa berhasil diselamatkan. Allah mengangkat Nabi Isa ke langit. Tentara musuh justru menangkap pengikut Nabi Isa yang yang berkhianat tersebut, karena wajahnya sangat mirip dengan Nabi Isa. Ia kemudian disalib.
Sementara pengikut Nabi Isa lainnya yang selamat dari pengejaran, terus berdakwah menyebarkan ajaran Nabi Isa secara sembunyi-sembunyi. Sebelum diangkat ke langit, Nabi Isa menyampaikan kabar kepada para pengikutnya bahwa akan datang seorang nabi dan rasul bernama Ahmad. Nabi dan rasul yang dimaksud Nabi Isa ialah penutup dari seluruh nabi dan rasul, yakni Nabi Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar