Gunung Krakatau yang pernah meletus dengan dahsyat pada tahun 1883. Namun, letusan gunung Krakatau ternyata kalah dahsyat dengan letusan salah satu gunung yang berada di Pulau Sumbawa. Dialan Gunung Tambora.
Gunung Tambora (Tomboro) adalah salah satu gunung berapi aktif di Pulau Sumbawa, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Dompu dengan Bima. Tingginya 2851 meter di atas permukaan laut. Puncaknya berbentuk caldera, yaitu cekungan yang sangat luas dan membentuk danau di puncak gunung. Karenanya Gunung Tambora dijuluki sebagai in Indonesia atau gunung yang memiliki kawah terbesar di Indonesia. Lebar kawah Gunung Tambora sepanjang 7 Kilometer dengan keliling kawahnya sepanjang 16 Km dan jarak antara puncak dengan dasar kawah sedalam 800 meter.![tambora3](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sGUGmJaBlK47kiguCmFLAQFkRgZupviAjNnRFpVhjIPHC7lYZDPLb9qDiuvlWJntIUs7Y_3Z7T0pwpa8cM8HfZancnPaqexw6FZMUD5rBc1ZjzXE9w7xtcRo_oWnl9kuCHuLoc=s0-d)
Kawah seperti ini terbentuk akibat letusan dahsyat yang terjadi pada bulan April 1815. Sebelum meletus, Gunung Tambora memiliki puncak setinggi 4300 meter dpl, yang menjadikannya gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah puncak Cartenz, Jawawijaya di Papua (4884 meter dpl).
Letusan gunung Tambora ini juga menyebabkan perubahan iklim dunia. Selata tahun 1816, atau satu tahun setelah letusan, sering disebut sebagai “tahun tanpa musim panas”, akibat debu vulkanis yang menyebabkan perubahan drastis cuaca Amerika Utara dan Eropa. Akibatnya, banyak panen yang gagal dan kematian ternak yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.
Kini, Gunung Tambora menyisakan pemandangan yang amat indah dan menakjubkan. Juga warisan geologis yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Dua lokasi konservasi dibangun di sana, yaitu Tambora Utara Wildlife Reserve dengan luas 80.000 hektar dan Tambora Selatan Hunting Park dengan luas 30.000 hektar.
Dari puncak Gunung Tambora, kita dapat menikmati pemandangan kawah, padang pasir, samudra lautan, dan Pulau Satonda dengan pemandangannya yang masih alami. Pulau Satonda menjadi kawasan yang dilindungi (strict nature reserve). Sekarang menjadi tempat untuk mempelajari hutan, karena hutan di pulau tersebut hancur akibat letusan Gunung Tambora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar